TEOLOGI PENGHARAPAN
Abstract
Ketika pembicaraan mengarah kepada Teologia kontemporer, hal mendasar yang terlebih dahulu harus jelas adalah menyamakan pemahaman definitif dari istilah Teologia kontemporer itu sendiri. Karena dengan pengertian yang berbeda tentang Teologia Kontemporer ini, akan menjadikan perdebatan yang bertele-tele dan tidak efektif.
Teologi kontemporer terdiri dari dua kata, yaitu “Teologi†dan “KontemporerÂâ€. Teologi adalah bidang studi yang berusaha untuk menyampaikan suatu pernyataan yang berhubungan secara logis tentang doktrin-doktrin iman Kristen, yang terutama berdasarkan Alkitab, ditempatkan dalam konteks kebudayaan pada umumnya, dikalimatkan dalam bahasa masa kini dan berhubungan dengan masalah-masalah kehidupan. Sedangkan Kontemporer berarti sewaktu atau sejaman atau masa kini. Sehingga teologi kontemporer berarti teologi masa kini.
Terkait dengan hal ini, Eta Linnemann melihat Teologi kontemporer dari sifat-sifatnya yang lebih cenderung bersifat penyelidikan untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan (teologi universitas). Oleh karena itu semua teologia kontemporer adalah teologia Historis-Kritis dan tidak berdasar Alkitab . Harvie M Conn menyamakan Teologia kontemporer dengan teologia modern, dimana perbedaan keduanya hanya pada tekanan dimana dasar praanggapannya adalah sama. Sedangkan Pontas Pardede mendefinisikan Teologi Kontemporer sebagai teologia masa kini yang berkembang di Eropa Barat dan Amerika.
Pada tulisan ini, penulis lebih condong kepada pengertian Teologia Kontemporer menurut Pontas Pardede. Dengan alasan lebih obyektif melihat sebuah ajaran teologia dan terbatas pada wilayah yang memiliki pengaruh global dalam hal teologia. Dengan demikian ulasan yang akan diberikan tidak akan mendeskreditkan sebuah ajaran teologia lain tanpa dasar dan terkesan tendensius untuk mengagungkan teologia sendiri sebagai yang paling benar. Hal ini mengandung konsekuensi adanya “standart penghakiman†yang tidak picik berdasar asumsi tetapi lebih kepada Alkitab sebagai dasar kebenaran.
Sedangkan ajaran teologia kontemporer yang akan dibahas dalam tulisan singkat ini adalah Teologi Pengharapan. Pembahasan yang akan meliputi latar belakang Teologia Pengharapan, pemikiran-pemikiran yang muncul pada tokoh-tokoh penganut Teologi Pengharapan dan tanggapan penulis tentang Teologi Pengharapan ini. Tentu saja pandangan yang akan diberikan penulis akan mengacu kepada Alkitab sebagai sumber pengetahuan. Terutama hal-hal terkait dengan eskatologi dan janji-janji Allah tenatng kehidupan di masa depan.
Teologi kontemporer terdiri dari dua kata, yaitu “Teologi†dan “KontemporerÂâ€. Teologi adalah bidang studi yang berusaha untuk menyampaikan suatu pernyataan yang berhubungan secara logis tentang doktrin-doktrin iman Kristen, yang terutama berdasarkan Alkitab, ditempatkan dalam konteks kebudayaan pada umumnya, dikalimatkan dalam bahasa masa kini dan berhubungan dengan masalah-masalah kehidupan. Sedangkan Kontemporer berarti sewaktu atau sejaman atau masa kini. Sehingga teologi kontemporer berarti teologi masa kini.
Terkait dengan hal ini, Eta Linnemann melihat Teologi kontemporer dari sifat-sifatnya yang lebih cenderung bersifat penyelidikan untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan (teologi universitas). Oleh karena itu semua teologia kontemporer adalah teologia Historis-Kritis dan tidak berdasar Alkitab . Harvie M Conn menyamakan Teologia kontemporer dengan teologia modern, dimana perbedaan keduanya hanya pada tekanan dimana dasar praanggapannya adalah sama. Sedangkan Pontas Pardede mendefinisikan Teologi Kontemporer sebagai teologia masa kini yang berkembang di Eropa Barat dan Amerika.
Pada tulisan ini, penulis lebih condong kepada pengertian Teologia Kontemporer menurut Pontas Pardede. Dengan alasan lebih obyektif melihat sebuah ajaran teologia dan terbatas pada wilayah yang memiliki pengaruh global dalam hal teologia. Dengan demikian ulasan yang akan diberikan tidak akan mendeskreditkan sebuah ajaran teologia lain tanpa dasar dan terkesan tendensius untuk mengagungkan teologia sendiri sebagai yang paling benar. Hal ini mengandung konsekuensi adanya “standart penghakiman†yang tidak picik berdasar asumsi tetapi lebih kepada Alkitab sebagai dasar kebenaran.
Sedangkan ajaran teologia kontemporer yang akan dibahas dalam tulisan singkat ini adalah Teologi Pengharapan. Pembahasan yang akan meliputi latar belakang Teologia Pengharapan, pemikiran-pemikiran yang muncul pada tokoh-tokoh penganut Teologi Pengharapan dan tanggapan penulis tentang Teologi Pengharapan ini. Tentu saja pandangan yang akan diberikan penulis akan mengacu kepada Alkitab sebagai sumber pengetahuan. Terutama hal-hal terkait dengan eskatologi dan janji-janji Allah tenatng kehidupan di masa depan.
Keywords
teologi pengharapan
Full Text:
PDFArticle Metrics
Abstract view : 2299 timesPDF - 8139 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Antusias
View My Stats
Jurnal Antusias telah terdaftar di situs:
![]() | ![]() |
Copyright © Jurnal Antusias 2016. All Rights Reserved.
p-ISSN : 2087-7927.